Berita Narkoba (Video)

Rabu, 18 Februari 2009

KAMPANYE ANTI NARKOBA MASUK SEKOLAH

Badan Narkotika Nasional (BNN) pekan ini memulai gebrakan baru untuk memerangi peredaran narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba). Yakni, melaunching program dengan sasaran pelajar dan mahasiswa bertajuk anti drugs campaign goes to school and campus.

Kepala Pusat Pencegahan Lakhar BNN Brigjen Pol. Drs. Mudji Waluyo, SH, MM mengatakan, program tersebut dirancang sebagai upaya pencegahan dini terhadap peredaran narkoba yang makin marak di kalangan pelajar dan mahasiswa. "Agar tidak terjadi lost generation," ujar Mudji kemarin.

Program tersebut, lanjut Mudji, akan menggunakan unit-unit yang ada di sekolah. Yaitu, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). "Nanti namanya UKS Antinarkoba dan UKM Antinarkoba. Selain itu, ada parenting skill," kata Jenderal dengan bintang satu dipundak itu.

Secara teknis, program anti drugs campaign goes to school and campus akan dilakukan dengan membentuk kader satgas antinarkoba di sekolah dan perguruan tinggi. Selain itu, dilakukan sosialisasi pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) dengan menggunakan berbagai media sosialisasi.

Dalam parenting skill, misalnya, akan menguraikan masalah para orang tua dalam mengasuh, mengelola dan mendidik anak dalam menghadapi ancaman sosial, termasuk narkoba. Beberapa materi dalam parenting skill adalah perkembangan penyalahgunaan narkoba, jenis narkoba dan efeknya, serta gejala-gejala penyalahgunaan dan rehabilitasinya. Hal-hal teknis tersebut telah dimatangkan dalam pertemuan pemantapan program yang diadakan di Lido, Sukabumi, 4-6 Pebruari lalu.

Launching yang dijadwalkan pada Kamis, 14 Pebruari 2008, itu akan melibatkan sekitar dua ribu pelajar dan mahasiswa se-DKI Jakarta. Tempatnya di Balai Kartini dan Bundaran HI.

Selain dihadiri Kapolri Jenderal Pol. Sutanto selaku Ketua BNN dan Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional Komjen Pol. Drs. Made Mangku Pastika, acara tersebut dihadiri lima Menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Mereka adalah Mendiknas Bambang Sudibyo, Mensos Bachtiar Chamsyah, Menpora Adhyaksa Dault, Menag Maftuh Basyumi, dan Menkes Siti Fadilah Supari.

Tahun ini program itu akan dilakukan di 10 Provinsi yang rawan peredaran gelan narkoba, yaitu : DKI Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali, Jambi dan DI Yogyakarta.

Sumber : http://www.hermawan.net/index.php?action=news.detail&id_news=1789

Tidak ada komentar:

Posting Komentar